10/04/23

Film "Kinah & Redjo", Kisah Cinta Epik Mbah Maridjan, Sang Juru Kunci Merapi

Bersama Prof. Suyanto, penulis seka-
ligus sutradara film Kinah & Redjo.

Seusai tugas Jum'atan di Masjid Kampus AMIKOM, saya dapat bertemu dan berbincang langsung dengan Prof. Suyanto, Rektor Universitas AMIKOM, sekaligus penulis dan sutradara film sarat makna "Kinah & Redjo".

Terus terang, saya penasaran dengan film yang terinspirasi dari kisah cinta Mbah Maridjan ini. Siapa tidak kenal Mbah Maridjan, sang juru kunci legendaris Gunung Merapi. Setiap Gunung Merapi menunjukkan gejala erupsi, seluruh media, baik cetak maupun elektronik, fokus memberitakannya, dan tentu saja tokoh yang diburu media untuk diwawancarai adalah Mbah Maridjan.

Tidak banyak yang mengetahui kisah cinta Mbah Maridjan. Maka, film yang digarap MSV Studio dan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas AMIKOM Yogyakarta ini menarik untuk diketahui. Apalagi, sosok Mbah Maridjan, yang erat dan kental dengan nilai-nilai dan budaya Jawa, tentu saja banyak yang ingin tahu bagaimana perjalanan cintanya sewaktu muda dengan sang wanita pujaan, Ponirah, yang akhirnya menjadi istri tercinta.

Bersama juga Pak Erik Hadi Saputra, Kaprodi Ilmu Komunikasi Universitas AMIKOM.

Pak Erik, begitu biasanya saya menyapa coach ini, menyampaikan bahwa film ini sekarang masih proses. Rencananya color grading dulu di Piramid, sebelum tayang di XXI. Saya rasanya sudah tidak sabar ingin menonton film ini. Sebab, saya punya pengalaman sebelumnya dalam menonton film garapan kampus AMIKOM, yakni film animasi 2D, Battle of Surabaya. Jujur, bagus dan berkualitas.

Demikian informasi singkat tentang film "Kinah & Redjo" yang rencananya tayang di tahun 2023 ini. Semoga bermanfaat.

Salam dari Jogja,
Akhmad Muhaimin Azzet

03/01/23

Malam yang Syahdu di Pangeran Riverside Jogja

Saya dan istri menunggu pesanan datang.
Malam merambat pelan. Saya dan istri sengaja ingin menikmati malam di Pangeran Riverside. Tempatnya tidak jauh dari kota Jogja, tapi berada di sini, terasa betul nuansa desa yang jauh dari kebisingan, nyaman, dan syahdu.

Betapa tidak. Setelah menyusuri Selokan Mataram, lalu turun menuju area Pangeran Riverside, kami disambut dengan nyanyian katak yang bersahut-sahutan. Simponi alam yang indah. Sinar lampu yang menerobos kegelapan, tanaman yang banyak menyatu dengan joglo, menyempurnakan suasana desa yang damai dan asri.

Menu yang rasanya mantap.

Kami pesan sop buntut, bobor rebung, tahu goreng, samosa, dan minuman hangat. Setelah pesanan tersaji, ternyata betul, rasanya mantap. Saya menikmati sop buntut yang masih panas itu dengan lahap. Bobor rebungnya pun sedap ndesani. Lalu, kami menekuri malam, mengobrolkan kenangan, sambil menikmati tahu goreng dan sambosa.

Joglo Pangeran Riverside di malam yang syahdu.

Bagi para sahabat yang ingin ke Pangeran Riverside, alamatnya ada di Jl. Selokan Mataram, Pugeran, Maguwoharjo. Buka mulai jam 07.00 pagi sampai jam 22.00 malam. Tempatnya luas. Membawa rombongan bersama keluarga, teman kantor, atau teman komunitas pun oke.

Demikian informasi tentang asyiknya Jogja ini dan semoga bermanfaat.

Salam dari Jogja,
Akhmad Muhaimin Azzet

20/06/22

Menikmati Malam di Jogja, Menyeruputnya Pelan-pelan

Malam-malam, di Limasan Kaweningan, Jogja, bersama Pak Haji Fauzi dan Gus Uchid.

Berkumpul dengan para sahabat, menikmati malam di Jogja, sambil menyeruput teh, atau kopi, pelan-pelan. Inilah di antara hal yang mengasyikkan di kota budaya ini. Tidak sedikit para sahabat, yang pernah kuliah, kerja, atau tinggal sementara di Jogja, lalu pulang ke kota asalnya, kenangan di Jogja yang ingin diulangnya adalah menikmati malam-malam, bersama teman-teman, membahas banyak hal, sambil menyeruput segelas teh, atau secangkir kopi, pelan-pelan.

Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan. Demikian sajak Joko Pinurbo. Maka, siapa saja, merasa rindu, lalu datang kembali, seakan merasa pulang, karena masyarakat Jogja yang welkam, untuk menikmati malam-malam, sebagaimana di angkringan.

Dulu ada istilah teh nasgitel; teh yang panas, legi, dan kentel. Tapi, semakin ke sini, di Jogja semakin ramai orang ngopi, terutama kawula muda, di angkringan, kedai, burjo, atau di kafe yang wi-finya kenceng. Juga di pertemuan-pertemuan, di rumah teman, atau kalau saya, tak jarang ngumpul di sebuah tempat, namanya Limasan Kaweningan. Di sini kami membicarakan banyak hal, dari organisasi, merancang gerakan, hingga waktu ngglewang; istilah kami untuk menyebut jarum jam yang telah melewati angka tengah malam.

Demikianlah di Jogja. Kala malam. Lalu menjadi kenangan. Untuk selalu ingin diulang. Pelan-pelan.

Salam dari Jogja,
Akhmad Muhaimin Azzet

28/08/20

Wedang Angsle Khas Jawa Timur Ada di Jogja

Wedang angsle yang nikmat.

Sejak kecil di Jombang, Jawa Timur, saya senang dengan Angsle. Waktu itu, sekitar tahun '80-an, di desa saya, Sumberwinong, Banjardowo, satu-satunya penjual angsle bernama Densu (nama lengkapnya saya lupa). Ia jual di depan rumahnya.

Wedang angsle merupakan minuman yang terbuat dari santan, ketan, kacang ijo, potongan roti, mutiara, dan beberapa campuran lainnya. Biasanya disajikan dalam keadaan panas atau hangat. Saya masih ingat betul, waktu saya kecil ketika beli angsle di Densu mesti antri karena saking banyaknya pembeli.

Mas Fahmi sedang meracik angsle.

Kini saya tinggal di Jogja. Bila kangen dengan minuman khas tersebut ada penjual wedang angsle di Jalan Raya Tajem, Maguwoharjo, Sleman. Tepatnya berada di depan BPR UGM Kantor Kas Tajem. Pemiliknya bernama Mas Mustofa. Biasa berjualan bersama Mas Fahmi putranya. Buka sore hari sampai malam. Biasanya jam 9 atau 10 malam sudah habis.

Saya, Mas Mustofa, dan Mas Fahmi.

Apabila sahabat ingin merasakan hangat dan nikmatnya angsle Kang Mustofa, ancer-ancernya bila dari SPBU Lottemart, belokan Jl. Ringroad Utara Maguwoharjo, ikuti jalan terus ke utara yang mengarah ke Stadion Maguwoharjo. Setelah bangjo Pasar Stan pelan-pelan saja jalan ke utara, nanti di kiri jalan ada tulisan Wedang Angsle. Nah, di situ tempatnya, berseberangan jalan dengan nasi gandu khas Pati.

Demikian ya, Sob, semoga info kuliner ini bermanfaat bagi kita bersama.

29/06/20

Cerita di Balik Pembuatan Azzet Channel

Azzet Channel di Youtube.
Sebenarnya sudah agak lama beberapa sahabat usul kepada saya untuk membuat channel Youtube. Biasanya itu setelah mereka mendengar saya menyampaikan materi di sebuah pengajian.

Akan tetapi, oleh pertimbangan ini dan itu, saya tak kunjung membuat; di antaranya karena belum mempunyai kepercayaan diri yang cukup untuk bicara di depan kamera, hehe

Di antara sahabat yang usul itu bernama Pak Widodo. Beliau tinggal satu RT dengan saya di perumahan.