20/06/22

Menikmati Malam di Jogja, Menyeruputnya Pelan-pelan

Malam-malam, di Limasan Kaweningan, Jogja, bersama Pak Haji Fauzi dan Gus Uchid.

Berkumpul dengan para sahabat, menikmati malam di Jogja, sambil menyeruput teh, atau kopi, pelan-pelan. Inilah di antara hal yang mengasyikkan di kota budaya ini. Tidak sedikit para sahabat, yang pernah kuliah, kerja, atau tinggal sementara di Jogja, lalu pulang ke kota asalnya, kenangan di Jogja yang ingin diulangnya adalah menikmati malam-malam, bersama teman-teman, membahas banyak hal, sambil menyeruput segelas teh, atau secangkir kopi, pelan-pelan.

Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan. Demikian sajak Joko Pinurbo. Maka, siapa saja, merasa rindu, lalu datang kembali, seakan merasa pulang, karena masyarakat Jogja yang welkam, untuk menikmati malam-malam, sebagaimana di angkringan.

Dulu ada istilah teh nasgitel; teh yang panas, legi, dan kentel. Tapi, semakin ke sini, di Jogja semakin ramai orang ngopi, terutama kawula muda, di angkringan, kedai, burjo, atau di kafe yang wi-finya kenceng. Juga di pertemuan-pertemuan, di rumah teman, atau kalau saya, tak jarang ngumpul di sebuah tempat, namanya Limasan Kaweningan. Di sini kami membicarakan banyak hal, dari organisasi, merancang gerakan, hingga waktu ngglewang; istilah kami untuk menyebut jarum jam yang telah melewati angka tengah malam.

Demikianlah di Jogja. Kala malam. Lalu menjadi kenangan. Untuk selalu ingin diulang. Pelan-pelan.

Salam dari Jogja,
Akhmad Muhaimin Azzet

4 komentar:

  1. Ah iya. Jogja kalau malam bahkan sampai pagi gak pernah sepi. Jadi pengen ke sana lagi. Dulu pergi pas belum pandemi sih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak, Jogja selalu ngangeni, terutama malam-malam, setiap sudutnya menarik hati.

      Hapus
  2. Luar biasa suasana yang penuh dengan kearifan lokal. Nuansa kayu khas, makanan minuman tradisional, sampai pakaian

    BalasHapus
    Balasan
    1. Istilahnya lawasan, tapi tak ditinggalkan, sehingga menjadi menjadi obat rindu, terhadap masa lalu, yang selalu menarik hingga kini.

      Hapus