![]() |
Memegang kepala naga di Tebing Breksi. |
Jogja selalu menarik untuk dikunjungi. Tempat-tempat wisata bersejarah seperti candi, keraton, museum, maupun destinasi wisata alam seperti perbukitan dan pantai-pantai yang indah. Juga kini bermunculan tempat-tempat wisata baru berkat kreativitas warga, satu di antaranya adalah Tebing Breksi.
Disebut kreativitas warga karena sebelumnya Tebing Breksi merupakan tebing biasa yang belum dijadikan sebagai tempat wisata. Bahkan, tebing ini merupakan bekas penambangan bahan bangunan yang dilakukan oleh warga sekitar yang sudah dilakukan bertahun-tahun sebelumnya.
Oleh adanya penelitian yang menyatakan bahwa batuan kapur Breksi merupakan endapan abu vulkanik dari gunung api purba Nglanggeran Gunungkidul, maka dengan demikian kawasan tersebut termasuk cagar budaya yang harus dilestarikan. Aktivitas penambangan otomatis harus dihentikan.
Dari sinilah kreativitas warga muncul. Bekas penambangan yang tampak eksotik, kemudian mendapatkan sentuhan seni di beberapa sisi, jadilah Tebing Breksi menjadi tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Sahabat tidak sulit menemukan lokasi Tebing Breksi ini. Dari Candi Prambanan yang sudah sangat terkenal itu, ambil jalan yang menuju arah Piyungan. Setelah melewati jalan di bawah tempat wisata Ratu Boko, lurus saja tidak jauh setelah itu ada pertigaan yang plangnya ke arah kiri menuju Tebing Breksi. Ikuti saja jalan tersebut masuk kampung, kemudian jalanan mulai menanjak dan sampailah di lokasi.
![]() |
Meniti tangga demi tangga, bagus untuk kesehatan. |
![]() |
Pemandangan di Puncak Breksi yang asoi. |
![]() |
Gunung Merapi tampah gagah nun jauh di sana. |
![]() |
Pengunjung bisa shalat dengan nyaman di Masjid Raudhotus Sholihin ini. |
Di Tebing Breksi banyak tempat menarik untuk berfoto-foto. Bagi sahabat yang sekalian berolahraga tentu asyik berwisata sambil menaiki tangga-tangga alam menuju puncak bukit. Di puncak tebing sahabat bisa menyaksikan luasnya alam Jogja, juga Gunung Merapi yang menjulang gagah nun jauh di sana.
Bagi sahabat yang tidak membawa bekal makanan, tidak perlu khawatir, di samping Tebing Breksi banyak sekali kuliner yang bisa dinikmati bersama terpaan angin yang sepoi-sepoi. Bila waktu shalat tiba, di sini juga ada masjid yang bisa dipakai untuk shalat dengan nyaman.
Demikian ya, Sob, salam wisata dari Jogja.
waduh indah sekali mas, meski penambangan dihentikan demi kelestarian alam dengan dijadikannya sebagai tempat wisata tentu masyarakat sekitas tetap bisa mendapatkan pendapatan dengan berdagang atau mungkin menjadi pemandu wisata di tempat tersebut, ya karena kehidupan tetap harus berjalan
BalasHapusIya, Mbak Maya, warga sekitar tetap mendapatkan penghasilan dengan adanya Tebing Breksi yang disulap jadi tempat wisata; dari berjualan, termasuk juga dari parkir kendaraan. Sebuah kreativitas yang menghasilkan.
Hapusya mas, karena kehidupan harus terus berlanjut, semoga jadi motivasi bagi daerah lain
HapusBetul sekali, Mbak Maya. Makasih banyak ya.... Aamiin...
HapusPas cerah cakep ya pak panorama alamnya..
BalasHapusAku mlh belum pernah ke breksi pak..
Alhamdulillaah, Mbak, pas ke sana saya pagi-pagi dan pas cerah. Monggo lho, Mbak Sulis (bunda Raka-Alya) nanti diagendakan ke Breksi.
HapusSaat ini sudah banyak perubahan, dulu waktu saya kesana belum ada ukiran naganya, Pak. Jadi pengen ke breksi lagi..he
BalasHapusIya, Mas Andi Nugraha, beberapa berubah dari yang sebelumnya saat Mas Andi ke sana. Di antara yang membuat saya ingin ke Breksi adalah tulisan Mas Andi di blog setelah berkunjung ke sana :)
HapusOh, gitu, beruntungnya waktu suasana mendukung ya, Pak..
HapusMinggu lalu setelah saya dari Klaten, pulangnya mampir, tapi kemalaman, karena ke candi ijo dulu, sekalian nganter teman yang belum pernah juga..he
Kurang pas, karena sampai disana malam, kurang lebih Maghrib, jadi cuma bisa menikmati di daerah naganya saja, belum bisa naek ke atas, karena sudah ditutup :)
Wah, sumpah keren banget! :o Suka banget sama relief nya. Berasa kaya beneran walau warnanya polos. :o
BalasHapusKeren, Mbak Anisa Ae, kapan-kapan silakan berkunjung ke Breksi yaa...
HapusIndah sekali. :) Kapan hari pengen liburan ke sana. :)
BalasHapusBetul sekali, Mbak Sulistya, kapan hari semoga bisa keturutan ya.
HapusSalut sama patung naganya. Tebing sebesar itu sekarang sudah jadi destinasi wisata
BalasHapusSiiip, Mas Glend, betul sekali, tebing bekas tambang itu kini telah jadi destinasi wisata yang banyak sekali pengunjungnya.
Hapusitu di ukir gitu? wah luar biasa senimannya..
BalasHapusIya, Mas Walidin, dinding tebing yang diukir membentuk naga, wayang, dan yang lainnya.
HapusHaduh... mupeng. Belum kesampaian ke sini Mas. Apik banget ya
BalasHapusMonggo lho, Mbak Wahyu Widyaningrum, bila nanti selo silakan ke Breksi :)
HapusKeren pa. Pengen banget mengunjungi berbagai tempat wisata di jogja
BalasHapusSemoga nanti di waktu yang tepat bisa jalan-jalan ke Jogja yaa...
HapusItulah hebatnya seniman. Bisa menjadikan tempat yang awal mulanya berantakan, bekas tambang. Berubah menjadi tempat yang indah. Bisa menjadi daya tarik wisata untuk berkunjung. Roda ekonomi warga sekitar ikut menjadi berputar.
BalasHapusBetul sekali, Mas Djangkaru Bumi, di tangan seniman hal yang sebelumnya biasa saja menjadi luar biasa. Itulah kenapa kita mesti menghargai sebuah karya seni.
Hapusweh kalah sama pak Akhmad ini, saya belum pernah maen kesini e. besok lah bisa mampir kalau pas pulang dari solo mau ke purworejo hehe.
BalasHapusoh, penambangan dihentikan karena ini masuk cagar budaya? tak kira karena batuannya yang sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan aktivitas penambangan
Hehehe, monggo lho, Mas Wisnu Tri, bila nanti pulang ke Purworejo dari Solo bisa mampir ke Breksi; turunnya di Prambanan :)
HapusSebuah karya yang keren ya, Mas Bimo Aji Widyantoro. Waaah, berlama-lama di situ asyik ya, Mas, apalagi sambil menyeruput kopi :)
BalasHapusBertambah satu lagi destinasi wisata di Yogya, keren deh :)
BalasHapusMasyarakat Yogya memang kreatif dan pintar memanfaatkan peluang ya mas, dari tebing biasa bisa disulap menjadi ukiran yang indah sekali, salutt..
Dan akhirnya bisa jadi tujuab wisata yang tentu saja bisa mendatangkan income masyarakat sekitar. Dan saya paling suka jika area wisata tersedia fasilitas shalat yang layak :)
Betul sekali, Mbak Anjar Sundari, kreativitas tentu sangat penting dan tinggi nilainya. Bisa jadi karena pertimbangan ini, Tebing Breksi ini pembukaannya didatangi dan dilakukan oleh Sri Sultan.
Hapuswaw gak sangka, kreafitasnya disalurkan ke tebing Breksi membuat wisatawan penasaran untuk ke sana ya, nambah defisit pendapatan masyarakat nih. Keren, semoga kami suatu hari bisa berkunjung ke sana, pemandangannya cantik banget
BalasHapusIya, Mbak Lia Lathifa, semakin ke sini pengunjung Tebing Breksi semakin banyak saja. Semoga suatu saat bisa ke Breksi ya, Mbak.
Hapusga pake biaya tiket masuk om jo?
BalasHapusHanya bayar parkir kendaraan saja, Mbak Mayasitha Arifin, kalau ada tambahan biaya masuk pun sekadarnya.
Hapusjogja ga ada matinyaa, tempaat wisatanya banyak banget dan murah2..
BalasHapuspas liat foto pertama, ga nyangka itu jogja loh. soalnya naga agak kurang klop sama jogja hehe
Jogja memang selalu menarik untuk dikunjungi ya, Mbak. Dan, sekarang jadi klop dengan adanya naga di Tebing Breksi itu, hehe...
HapusOh deket Ratu Boko juga ya. Suasana atasnya juga mirip di Ratu Boko ya, Pak. Nanti kalau ada rezeki ke Jogja lagi banyak tempat2 baru yg saya mau kunjungi, hehe...
BalasHapusTepat sekali, Mbak Nita Lana Faera, tempatnya tidak jauh dari Ratu Boko. Semoga nanti ada kesempatan bisa berkunjung kemari yaa...
HapusJogja emang menarik banget.
BalasHapusPengen secepatnya ke sana.
Monggo lho, Mas Rudi, segera dirancang untuk berkunjung ke Jogja :)
HapusPantas baru tahu, tempat wisata baru ya di Jogja.. Ukiran naga nya sangat classic. Btw pakai tiket masuk ga ini?
BalasHapusKlasik dan keren ya, Mbak. Ohya, hanya bayar parkir kendaraan saja, Mbak, kalau ada tambahan biaya masuk pun sekadarnya.
HapusItu tebing diukir-ukir gitu?
BalasHapusKreatip banget yah orang-orang sana.
Betul sekali, Mas Riza, itu langsung diukir di tebingnya.
HapusTempo hari main le jogja blum sempat maen kesini. Penasaran saia sma naga nya.
BalasHapusBerarti di lain waktu diagendakan kemari ya, Mbak Asriani Amir. Monggo...
HapusIndah sekali ini baik tebing, tangga maupun pemandangannya. Wah wah, Jogja nggak ada matinya hihi
BalasHapusIya, Mbak Gilang Maulani, monggo lho... kapan-kapan ke Jogja yaa..
HapusYogya skrg banyak banget wisata yg bagus2, aku baru tau tebing breksi ini dan pas ke yogya kemarin ngga sempet kesini... kayaknya skrg kl liburan ke yogya harinya hrs ditambahin biar bisa explore kemana2 :D
BalasHapusBetul sekali, Mbak Sandra Nova, sekarang di Jogja semakin banyak destinasi wisatanya. Bila nanti ke Jogja lagi waktunya ditambah yaa...
Hapustapi kenapa harus ular naga ya
BalasHapusdija jadi takut kalo ketemu ular sebesar itu
Hehe, kalo takut sama ular naganya, nanti Dija bisa lewat jalan yang sampingnya ya, Dija, yang ga ada ular naganya.
Hapus