02/08/18

Candi Sambisari, Menarik Dikunjungi, Berada di Bawah Permukaan Tanah

Kompleks Candi Sambisari yang hijau dan bersih.
Pada umumnya candi berada di atas permukaan tanah. Tidak demikian dengan Candi Sambisari. Candi yang berada di Dukuh Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, ini menarik untuk dikunjungi karena berada 6.5 meter di bawah permukaan tanah.

Sahabat yang sedang berkunjung ke Jogja, silakan merapat ke sini. Tempatnya tidak jauh dari Bandara Jogja (maksudnya bandara yang sekarang, sebab direncanakan bandara akan pindah ke Kulonprogo). Dari bandara ke timur sedikit, mengikuti Jalan Solo, sampai di pertigaan Pasar Sorogenen (yang sebelah kanannya ada Gapura AAU), belok kiri atau ke utara. Lurus saja ikuti jalan ini sampai di Candi Sambisari.


Mengapa Berada di Bawah Permukaan Tanah?

Pada bulan Juli di tahun 1966, ada seorang petani yang mengolah sawah milik Pak Karyoinangun, cangkulnya membentur batu berukir. Ternyata, batu tersebut merupakan bagian dari candi yang terpendam di dalam tanah.

Penemuan ini ditindaklanjuti oleh Kantor Cabang Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional di Prambanan. Setelah dipastikan bahwa di dalam tanah sawah tersebut adalah sebuah candi, maka oleh dinas terkait dan bekerja sama dengan berbagai pihak, dilakukan ekskavasi atau penggalian benda purbakala. Dengan hati-hati dan teliti bagian-bagian candi yang terpisah dikelompokkan, lalu disusun kembali, maka jadilah terbangun kembali Candi Sambisari yang sekarang ini dapat dikunjungi oleh wisatawan Indonesia maupun luar negeri.

Beberapa pendapat mengatakan bahwa kemungkinan dahulu candi berada di permukaan tanah. Tapi, oleh karena letusan Gunung Merapi yang dahsyat, sehingga abu atau pasirnya menutupi semua wilayah, termasuk Candi Sambisari, sehingga menjadi di dalam tanah.


Berkunjung ke Candi Sambisari bersama sahabat blogger, Mas Andi Nugraha.


Waktu yang Asyik untuk Berkunjung

Waktu yang asyik untuk berkunjung ke Candi Sambisari adalah di pagi hari saat udara masih segar dan belum panas atau terik matahari. Jalan-jalan di kompleks candi sekalian menggerakkan badan agar sehat tentu hal yang menyenangkan. Saat matahari mulai condong ke barat, ketika senja mulai datang, juga merupakan saat yang tepat berkunjung ke candi ini. Apalagi, menikmati senja bersama orang-orang tercinta, tentu membahagiakan.

Meski demikian, saat tengah siang juga tidak masalah, karena hamparan rumput yang menghijau di sekitar candi membuat sejuk suasana. Ada baiknya bila berkunjung di tengah siang, sahabat membawa payung, agar nyaman saat berjalan-jalan mengelilingi candi.

Kuliner Asyik di Sekitar Candi

Seusai jalan-jalan di kompleks Candi Sambisari, tentu sahabat haus atau bahkan lapar. Tak perlu khawatir. Di sekitar candi ada beberapa kuliner yang enak untuk dikunjungi. Tepat di timur candi, ada Sop Djadoel. Di sini sahabat bisa menikmati sop dan beberapa menu nikmat lainnya. Ada juga pisang goreng yang nyamleng dinikmati bersama minuman hangat.

Ada juga Saoto Bathok Mbah Katro. Kuliner murah meriah ini berada di utara Candi Sambisari. Jam 6 pagi biasanya sudah buka dan selalu ramai pembeli. Menikmati soto daging sapi dengan tempe garit yang digoreng, hmm… enak sekali rasanya.

Demikian ya, Sob, liputan jalan-jalan di Jogja ini, semoga bermanfaat untuk kita bersama.

Salam dari Jogja,
Akhmad Muhaimin Azzet

22 komentar:

  1. Sore2 pas udah ga panas itu kayaknya seru ya Pak, maen ke Sambi Sari. Dulu pas aku kecil...kampung saya klo mbuat acara pit2an/sepeda santai ke Sambi Sari...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali, Mbak Sulis, sore-sore bermain ke Candi Sambisari oke rasanya, anak-anak juga bebas bermain di hamparan rumput yang hijau itu.

      Hapus
  2. Cukup menarik yaa!! Candi Sambisari ini...terkesan unik... Dan setara mungkin dengan candi2 lainnya ...Yang mengandung banyak sejarah kerajaan terdahulu..😄😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tentunya wisata ke candi sangat penting untuk mengenal peninggalan bersejarah ya, Mas Satria, ternyata bangsa kita adalah bangsa yang besar dan berbudaya.

      Hapus
  3. pengen deh kapan2 kalau ada liburan main ke candi sambisari sambil makan di soep djadoelnya,, kayana seru ya apalagi bawa keluarga banyak kesana.. itung2 wisata alam sekaligus wisata kuliner ya kang hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak Vika Hamidah, bila liburan silakan ke Candi Sambisari sekaligus kuliner di Soep Djadoel atau di Soto Batok, hehe...

      Hapus
  4. Wah saya tahunya hanya Borobudur dan Prambanan. Padahal Candi yang ini nggak kalah cantiknya. Semoga kapan - kapan bisa kesana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Jogja banyak candi yang menarik untuk dikunjungi, Mbak, termasuk Candi Sambisari ini.

      Hapus
  5. Wah, ternyata ada di permukaan tanah. Menarik dan unik sebenarnya, meski belum sepopuler candi prambanan dan borobudur

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada di bawah permukaan tanah. Tentu saja ini daya tarik tersendiri candi ini.

      Hapus
  6. Wow menarik sekali, dulu emang pernah denger cerita serupa mungkin yang dimaksud adalah Candi ini ya😃

    BalasHapus
  7. kalau di semarang ada candi gedong songo malah di lereng gunung ungaran ya pak, ini kok malah dibawah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mas Abdur Rahman, candi ini berada di bawah permukaan tanah.

      Hapus
  8. Baru denger tentang candi ini, menarik banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bila suatu saat ke Jogja, silakan singgah, Mbak Nathalia DP.

      Hapus
  9. Nggak lagi-lagi lah, kalau main ke candi pas siang hari. Panas. Mending pas bener-bener pagi kalau nggak nunggu agak sorean dikit. Biar lebih adem dan puas foto-foto.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali. Berkunjung ke candi memang enaknya pagi sekalian atau malah sore, hehe...

      Hapus
  10. Sepertinya aku pernah melihat sekilas lokasi candi Sambisari ini.
    Lokasinya tepat dan terlihat dari pinggir jalan raya dan sedikit terhalang oleh deretan bangunan rumah ngga, mas ?.

    Letaknya yang berada di permukaan bawah tanah, mirip dengan candi Pendem Sengi di kabupaten Magelang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ooo, yang di pinggir jalan raya dan sedikit terhalang oleh deretan bangunan rumah itu sepertinya Candi Kalasan, Mas.

      Hapus
  11. Menarik nih, saking banyaknya candi di tanah Jawa ini, saya jadi bingung namanya juga hampir sama.
    Saya sering nambah pengetahuan tentang candi di blog Himawan, ternyata di sini juga ada.
    Rasanya kudu dicatat semua, biar ga lupa untuk dikunjungi :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Mbak Rey, di Jawa banyak sekali candi, dan tentu saja menarik untuk dikunjungi.

      Hapus