08/09/24

Ingin Jadi Orang Kaya? Bagaimana Pandangan Kita Terhadap Kekayaan itu Penting

Penulis, Akhmad Muhaimin Azzet, sewaktu
mengisi acara di Radio MQ FM Jogja.

Hal yang penting sebelum seseorang meneguhkan niat dan mewujudkan keinginannya untuk menjadi orang yang kaya adalah mengubah pandangan terhadap kekayaan. Sungguh, hal ini merupakan fondasi yang perlu ditata terlebih dahulu agar seseorang lebih mudah dalam meraih kekayaan dan dapat menikmatinya dengan hati yang bahagia.

Pandangan terhadap kekayaan yang dimaksudkan di sini adalah pandangan yang negatif atau positif terhadap kekayaan. Pandangan negatif terhadap kekayaan, misalnya, kekayaan itu merupakan sarana yang paling mudah untuk membuat seseorang melupakan Allah Swt.; banyak orang kaya yang ingkar terhadap nikmat sehingga kelak banyak di antara mereka yang menghuni neraka; orang kaya itu jahat karena tidak peduli terhadap kemiskinan tetangganya; kekayaan adalah sarana yang paling mudah membuat seseorang selingkuh, hura-hura, atau mencintai dunia (hubbud dunya) yang berlebihan sehingga melupakan kehidupan akhirat yang abadi; dan seterusnya.

Sedangkan pandangan positif terhadap kekayaan, misalnya, kekayaan itu merupakan sarana yang paling nikmat dalam rangka bersyukur dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.; dengan perut anak dan istri yang tidak kelaparan semoga dapat mengerjakan shalat lebih khusyuk; dengan uang yang cukup semoga dapat lebih tenang dalam berdzikir karena tidak resah lagi akibat uang sekolah telah dibayar dan tanpa menunggak beberapa bulan; dengan harta yang cukup dapat berbagi dengan anak-anak yatim dan fakir miskin, bahkan dapat menunaikan rukun Islam yang kelima, yakni berhaji; dengan kekayaan dapat membangun keluarga yang sakinah, yakni mewujudkan surga di dunia dalam rangka meraih ridha-Nya sehingga kelak di akhirat semoga juga dianugerahi rahmat oleh Allah Swt. untuk dimasukkan ke dalam surga-Nya yang abadi.

Selama seseorang masih mempunyai pandangan yang buruk terhadap kekayaan maka ia akan sulit meraih kekayaan yang sesungguhnya. Pandangan yang negatif terhadap kekayaan membuat semangatnya untuk meraih kekayaan tidak bisa menyala dengan baik. Kalau memang dia mempunyai ambisi yang besar untuk memperoleh kekayaan dan ternyata berhasil dalam meraihnya, maka sikap dia terhadap kekayaan dan cara memperlakukan kekayaannya pun akan cenderung tidak jauh berbeda dari pandangannya semula, yakni kekayaan adalah sesuatu yang buruk dan perilakunya pun akan memburuk (jahat) akibat kekayaannya. Bila sudah begini, jangan harap seseorang bisa menikmati kekayaannya dengan hati yang bahagia. Apalagi, bila dikaitkan dengan kehidupan di akhirat, tentu kekayaannya justru menyeretnya kepada penyesalan yang panjang.

Sebaliknya, apabila seseorang mempunyai pandangan yang positif terhadap kekayaan maka ia akan mempunyai semangat yang menyala untuk meraihnya. Orang yang demikian, ketika berhasil meraih kekayaan, maka sikap dia terhadap kekayaan dan cara memperlakukan kekayaannya pun akan cenderung tidak jauh berbeda dari pandangannya semula, yakni kekayaan adalah sesuatu yang baik dan perilakunya pun akan menjadi semakin baik akibat kekayaannya.

Demikian tulisan sederhana ini, semoga bermanfaat bagi kita bersama.

Salam dari Jogja,
Akhmad Muhaimin Azzet

8 komentar:

  1. Iya pak..kadang masih banyak orang memandang kekayaan dari segi negatif nya saja, coba kalau cara pandangnya di ubah mungkin saja kan tujuan mencari kekayaan itu untuk kebaikan,bisa memberi santunan pada fakir miskin,bisa mendirikan masjid, mendirikan rumah yatim, bantuan kemanusiaan dan sebagainya..tapi kalo melihat sebaliknya ya bawaannya curiga terus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak, semoga semangat selalu ya, sehat dan bahagia. Aamiin...

      Hapus
  2. ramai fikir bila kaya, perkara pertama adalah membuatkan diri sendiri 'senang dulu' lepas tu baru fikir orang lain. pada hal bila jadi kaya itu, kita harus fikir orang lain sebab kita tidak akan mampu jadi kaya jika tanpa bantuan orang lain...

    BalasHapus
  3. Baiknya tidak hanya harta dan materi tapi juga kaya pikiran dan hati, sehingga kakayaan tidak tersalahgunakan dan bermanfaat bagi semua umat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, tepat sekali, kaya pikiran dan hati itu kunci.

      Hapus
  4. Semoga saya termasuk orang yang punya pandangan positif terhadap kekayaan

    BalasHapus